Kamis, 15 April 2010

PENGERTIAN PENELITIAN

PENGERTIAN, TUJUAN, IMPLIKASI DAN

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

Pengertian RISET/PENELITIAN

Riset berasal dari bahasa Inggris, research, menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1961) ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan.

Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.

Ciri-ciri riset adalah sebagai berikut, yaitu bahwa riset: (Abisujak, 1981)

1. Dilakukan dengan cara-cara yang sistematik dan seksama.

2. Bertujuan meningkatkan, memdofikasi dan mengembangkan pengetahuan (menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan)

3. dilakukan melalui pencarian fakta yang nyata

4. dapat disampaikan (dikomunikasikan) oleh peneliti lain

5. dapat diuji kebenarannya (diverifikasi) oleh peneliti lain

Dalam bahasa Indonesia, padanan kata riset sering digunakan istilah “penelitian”.

Penelitian didefinisikan sebagai: “Suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, dan usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah” (Sutrisno Hadi, 2001).

Pelajaran yang membicarakan metode-metode ilmiah mengenai penelitian disebut metode penelitian atau research methodology.

Metode ilmiah pertama kali dikenalkan oleh John Dewey untuk memecahkan masalah. John Dewey di dalam bukunya How We Think (1910) mengatakan bahwa langkah-langkah pemecahan suatu masalah adalah sebagai berikut:

a. Merasakan adanya suatu masalah atau kesulitan, dan masalah atau kesulitan ini mendorong perlunya pemecahan.

b. Merumuskan dan atau membatasi masalah/kesulitan tersebut. Di dalam hal ini diperlukan observasi untuk mengumpulkan fakta yang berhubungan dengan masalah itu.

c. Mencoba mengajukan pemecahan masalah/ kesulitan tersebut dalam bentuk hipotesis-hipotesis. Hipotesis-hipotesis ini adalah merupakan pernyataan yang didasarkan pada suatu pemikiran atau generalisasi untuk menjelaskan fakta tentang penyebab masalah tersebut.

d. Merumuskan alasan-alasan dan akibat dari hipotesis yang dirumuskan secara deduktif.

e. Menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan, dengan berdasarkan fakta-fakta yang dikumpulkan melalui penyelidikan atau penelitian. Hasil penelitian ini bisa menguatkan hipotesis dalam arti hipotesis diterima, dan dapat pula memperlemah hipotesis, dalam arti hipotesis ditolak. Dari langkah terakhir ini selanjutnya dapat dirumuskan pemecahan masalah yang telah dirumuskan tersebut.

KRITERIA METODE ILMIAH (Notoaatmodjo, 2002)

a. Berdasarkan fakta

b. Bebas dari prasangka

c. Menggunakan prinsip analisis

d. Menggunakan hipotesis

e. Menggunakan ukuran objektif

LANGKAH-LANGKAH UMUM METODE ILMIAH (Notoatmodjo, 2002)

a. Memilih dan atau mengidentifikasi masalah

b. Menetapkan tujuan penelitian

c. Studi literatur

d. Merumuskan kerangka konsep penelitian

e. Merumuskan hipotesis

f. Merumuskan metode penelitian

g. Pengumpulan data

h. Mengolah dan menganalisis data

i. Membuat laporan

TUJUAN DILAKUKAN PENELITIAN (Sutrisno Hadi, 2001)

1. Menemukan pengetahuan

2. Mengembangkan pengetahuan

3. Menguji kebenaran suatu pengetahuan

IMPLIKASI RISET

Hasil suatu riset disebut penemuan (findings) yang berbentuk kesimpulan dan rekomendasi. Hal ini berarti hasil tersebut akan berguna bagi berbagai pihak (Abisujak, 1981):

1. Bagi ilmu pengetahuan sendiri sesuai dengan tujuan pengembangan pengetahuan.

2. Bagi orang-orang yang berminat untuk menerapkan hasil-hasil yang telah dirumuskan untuk maksud pelayanan/operasional atau perencanaan suatu program.

3. Bagi orang-orang yang bermaksud mengadakan penelitian yang sama dengan populasi atau objek lain atau penelitian lanjutan.

Oleh karena itu suatu karya riset harus memenuhi kriteria berikut, yaitu: jelas, terbuka, jujur dan sistematik, atau dengan perkataan lain dapat dilaksanakan kembali oleh orang lain dengan cara-cara yang sama (reproducable), kecuali riset yang bersifat rahasia

Landasan riset pada dasarnya ialah ilmu pengetahuan (science), dan ilmu pengetahuan itu sendiri dikembangkan melalui riset. Jadi, terdapat kaitan yang erat antara riset dan ilmu pengetahuan

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN (Suryabrata, 1989)

A. Identifikasi, Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian

1. Identifikasi masalah penelitian

Sumber:

a. Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan hasil penelitian

b. Seminar, diskusi, konferensi dan lain-lain pertemuan ilmiah

c. Pernyataan pemegang otoritas

d. Pengamatan selintas

e. Pengalaman pribadi

f. Perasaan intuitif

2. Pemilihan masalah penelitian

Pertimbangan:

  1. Pertimbangan dari arah masalahnya
  2. Pertimbangan dari arah calon peneliti

3. Perumusan masalah penelitian

a. Perumusan hendaklah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya

b. Rumusan hendaklah padat dan jelas

c. Rumusan itu hendaknya memberi petunjuk tentang mungkinnya mengumpulkan dat guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan itu

B. Penelaahan Kepustakaan

1. Penelaahan sumber-sumber yang berupa buku

2. Pemilihan berdasarkan pada prinsip:

a. Relevansi

b. Kemutakhiran (kecuali studi sejarah)

3. Penelaahan sumber-sumber yang berupa laporan hasil penelitian

Penilikan berdasarkan atas prinsip

a. Relevansi

b. Kemutakhiran

c. Bobot

C. Perumusan Hipotesis

Perumusan hipotesis hendaklah mempertimbangkan:

a. Hipotesis hendaklah menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih

b. Hipotesis hendaklah dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau pernyataan.

c. Hipotesis hendaklah dirumuskan secara jelas dan padat

d. Hipotesis hendaklah dapat diuji, artinya hendaklah orang mungkin mengumpulkan data menguji kebenaran hipotesis itu

Secara garis besar dapat dibedakan:

1) Hipotesis tentang hubungan

2) Hipotesis tentang perbedaan

D. Identifikasi, Klasifikasi dan Pendefinisian Variabel

1. Mengidentifikasi variabel.

Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor-faktor yang berperanan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti

2. Mengklarifikasi variabel

Berdasarkan proses kauantifikasinya, variabel digolongkan menjadi:

a. Variabel nominal

b. Variabel ordinal

c. Variabel interval

d. Variabel rasio

Berdasarkan atas fungsinya dalam penelitian variabel dibedakan menjadi:

a. Variabel tergantung

b. Variabel bebas

c. Variabel moderator

d. Variabel kendali

e. Variabel rambang

3. Merumuskan definisi operasional variabel-variabel

Definisi operasional dirumuskan berdasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati (diobservasi)

a. Yang berdasar atas kegiatan-kegiatan (operations) yang harus dilakukan agar yang didefinisikan itu terjadi

b. Yang berdasar atas bagaimana hal yang didefinisikan itu nampaknya (seringkali menunjuk kepada alat pengambil datanya)

E. Pemilihan atau Pengembangan Alat Pengambil Data

Alat pengambil data harus memenuhi syarat-syarat:

1. Validitas

2. Reliabilitas

F. Penyusunan rancangan penelitian

G. Penentuan sampel

H. Pengumpulan data

I. Pengolahan dan analisis data

J. Interpretasi hasil analisis

K. Penyusunan laporan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar